html> SANG PENYIAR <$BlogRSDURL$>

Tuesday, November 18, 2008

18 November 2008

Si BUFFET
“Listeners, setiap karakter pasti unik. Bahkan Rouseau mengatakan: kelemahan kita pun adalah kelebihan jika kelemahan itu membuat kita berbeda dari orang lain. Sekarang bayangkan karakter Warren Buffet. Ini orang kaya banget dan ngetop banget. Ngetop sebagai orang terkaya nomer satu di dunia (menggeser posisi Bill Gates) dan ngetop sebagai bagian dari euforia kemenangan Obama karena dia menjadi anggota tim pensehat ekonomi. Dari biografinya bisa dibaca, sejak umur 7 tahun si Buffet ini sudah menunjukkan tanda-tanda abnormal. Teman-teman sebayanya ingin berlibur ke Disneyland, si Buffet kecil malah merengek-rengek ke orang tuanya untuk diantar ke New York Stock Exchange. Di umur 14 tahun dia sudah berinvestasi di saham yang kemudian disesalinya karena terlalu ”terlambat” memasuki dunia saham. Ia mulai berinvestasi dengan 100 dolar AS. Dari uang sekecil itu kemudian menggelinding terus hingga akhirnya menjadi 57,4 milyar dolar AS pada tahun 1999 !
Listeners, dalam buku biografinya yang terbaru, Buffet mengaku tidak mempunyai hobi atau kesukaan apapun. Ini bukan tanpa sengaja. Dengan tanpa hobi dan kesukaan sama sekali ini, ia berharap bisa fokus 100% pada bisnis. Hanya bisnis yang menjadi gairah dan filosofi hidupnya. Karena itu tidak mungkin dia berbagi dengan hobi atau kesukaan khas para eksekutif (di Jakarta para eksekutif perlu hobi khusus untuk menjadi pemanis ketika ditulis profilnya di sebuah media cetak). Dengan kekayaan bermilyar-milyar dolar, dia punya hak terhadap semua kemewahan yang ada di muka bumi ini. Tapi......setiap bepergiaan dia selalu menggunakan pesawat komersial meski dia memiliki perusahaan yang menyewakan jet pribadi. Mobilnya pun bukan sekelas Rolls Royce yang sering disopirinya sendiri. Dan ....dia cuma punya dua jam tangan. Satu jam tangannya adalah jam tangan murahan yang dia pakai sehari-hari sekadar berfungsi menunjukkan waktu. Jam tangan kedua merupakan jam tangan sebagai instrumen investasi.
Listeners, anda bisa bayangkan apa yang ada di otak si Buffet ini ? Apa sih yang dia cari ? Jelas-jelas dia menafikkan segala hal hanya untuk fokus pada pencarian uang. Setiap tetes keringatnya di tumpukan pada satu titik: menimbun gunung kekayaan. Dan ketika gunung itu terbentuk menjadi sebuah kekayaan yang tak terbayangkan, dia tidak ”terkesan” menikmati uangnya. Apa sih maunya si tua bangka ini ? Apa dia mau mengejek bahwa uang itu nggak ada apa-apanya ? Jelas nggak mungkin karena seluruh riwayat hidupnya –mulai dari umur 7 tahun -- terkait dengan segala kebijaksanaan dan ilmu tentang uang. Jadi apa dong ? Adakah orang kaya di sini yang bisa menjawab ??”

Comments: Post a Comment

This page is powered by Blogger. Isn't yours?