html> SANG PENYIAR <$BlogRSDURL$>

Tuesday, March 20, 2007

ORANG MULIA
Ini cerita tentang Muhammad. Setelah Muhammad meninggal, kedudukannya diganti Abu Bakar sebagai khalifah. Abu Bakar merasa mampu menjalankan tugas kekalifahan dengan baik. Hingga 3 bulan kemudian ia bertanya pada anaknya, Aisyah, yang juga merupakan istri Muhammad “Aisyah, aku sudah berusaha mengikuti semua teladan dari Muhamad. Adakah teladan dari Muhammad yang sampai saat ini belum pernah aku tunaikan ?” Aisyah langsung menjawab “ada”. Aisyah menjelaskan bahwa Muhammad setiap pagi selesai menunaikan sholat subuh pergi ke pasar. Sengaja dalam keadaan yang belum terlalu terang supaya tidak diketahui banyak orang. Muhammad membeli roti dan menyerahkan pada seorang pengemis yahudi buta. “Mmmm....baiklah. Saya akan lakukan itu, “ kata Abu Bakar.
Keesokan harinya Abu Bakar pergi ke pasar pagi-pagi sekali. Dia membeli roti dan mencari-cari pengemis yang dimaksud Aisyah. Akhirnya dia menemukan pengemis yahudi buta itu. Sebelum memberikan roti itu, Abu Bakar sempat melihat seseorang memberi sedekah pada pengemis ini, dan pengemis ini mengucapkan, “terima kasih dan ingat nasehat saya: jangan percaya Muhammad.”
Abu Bakar tercenung tapi tetap mendekati pengemis itu. Abu Bakar memberikan roti itu, dan pengemis itu langsung memakannya.
“Ah sudah lama orang yang biasa memberikan roti itu tidak datang ke sini. Tapi kamu pasti bukan orang yang biasa memberikan roti itu.”
“Darimana kau tahu ?” tanya Abu Bakar.
“Roti yang diberikan orang itu jauh lebih enak dari roti yang kau berikan sekarang. “
Wajah Abu Bakar merah padam karena rotinya dianggap murahan oleh seorang pengemis.
“Ada dimana sekarang orang yang biasa memberikan roti itu ?
“Dia sudah meninggal 3 bulan lalu.”
“Oooo....”
“Kalau boleh tahu, sudah berapa lama orang itu memberikan roti padamu ?” Tanya Abu Bakar ingin tahu.
“4 tahun.”
Abu Bakar terdiam. Abu Bakar membayangkan Muhammad memberikan roti itu dan selalu menerima balasan yang sama dari pengemis, yaitu “terima kasih dan terima nasehatku: jangan percayai Muhammad”. Hati Abu Bakar bergejolak. Dia tiak bisa menahan hatinya untuk segera memberi tahu pengemis ini.
“Hai Orang tua, tahukah kamu siapa orang yang selama ini memberikan roti padamu ?”
“Tidak tahu.” jawab pengemis.
“ Yang selama ini memberi roti pada kamu selama 4 tahun itu adalah......Muhammad.”
Diriwayatkan oleh Abu Bakar yang direkam dalam sejarah bahwa pengemis ini pingsan dan kemudian –setelah siuman-- mengikuti ajaran Muhammad.

“Listeners, Muhammad menunjukkan sikap sedekah yang melupakan pamrih. Bahkan sekadar pamrih supaya orang yang disedekahi menjadi lebih baik. Lebih baik bagaimana pun adalah pengertian subyektif. Menginginkan orang lain menjadi “lebih baik” berarti memaksakan orang lain masuk dalam pengertian kita pribadi mengenai “lebih baik”. Bersama roti ini, Muhammad hanya ingin memberi. Memberi kasih sayang, keikhlasan, waktu (setiap pagi selama 4 tahun). Memberi, memberi, memberi. Muhamman bahkan siap cerita ini tidak diketahui siapapun.. Tapi, Tuhan berkehendak supaya cerita ini terbuka untuk diketahui siapa saja agar kita selalu memeriksa “orang mulia” dalam diri kita masing-masing.”

This page is powered by Blogger. Isn't yours?