html> SANG PENYIAR <$BlogRSDURL$>

Thursday, September 04, 2008

4 September 2008

Chaos
Badan pegal, mimpi tentang perempuan masa lalu, kepala pusing, AC mobil yang rusak, program tv tentang perjalanan sejarah Bimbo. Daftar kalimat yang bukan menjelaskan sebab-akibat. Muncul begitu saja. Sehari-hari ktia sudah terlalu dominan menggunakan otak kiri. Analisis dan selalu dalam kerangka sebab akibat. Sekali-sekali kita menggunakan otak kanan. Jangan-jangan memang kita berada dalam kerangka teori Chaos. Kepakan sayap kupu di Vietnam bisa menjadi sebab Tornado di California. Badan pegel bukan karena stress atau bekerja terlalu keras.. Mungkin akibat adanya badai Gustav atau akibat Obama mendapat dukungan klan Kennedy. Munculnya perempuan masa lalu dalam mimpi mungkin akibat seorang perempuan tua di Pattaya yang tidak bisa tidur sehingga menyebarkan energi mimpinya ke segala penjuru dunia.
Aryo duduk memandangi pohon belimbing di depannya. Cuma memandangi. Tidak lebih. Pikirannya kosong. Aryo mungkin ingat kata-kata Khrisnamurti: ”Manusia menderita karena perbandingan. Pikiran selalu dipenuhi beban pengaruh memperbandingkan. Pandanglah pohon sebagai pohon bukan mencoba menilai pohon itu tinggi, kokoh atau berdaun lebat.”
Mengatakan pohon itu tinggi pasti karena diperbandingkan dengan pohon pendek. Aryo tetap fokus pada kekosongan. Hanya memandang. Bahkan berusaha tidak menutup pintu terhadap kelebatan pikiran tentang manfaat tidak memperbandingkan. ”Belajar dimulai dari pikiran yang bersih dari beban-pengaruh.” Begitu lanjut Khrisnamurti
Badan pegal, mimpi tentang perempuan masa lalu, kepala pusing, AC mobil yang rusak, program tv tentang perjalanan sejarah Bimbo. Memang sama sekali bukan hubungan sebab-akibat. Aryo hanya memandang. Tidak berusaha menganalisis. Ketika tidak menganalisis, yang muncul adalah visual bukan kata-kata.
”Listeners, mari bicara tentang gambar-gambar. Wajah, bentuk mobil, lekukan gunung, gerak awan, roda yang berputar. Jika bicara tentang hari yang indah, biarkan otak menggambarkan Gunung Semeru dengan gerak awan putih bersih Luna Maya mengenakan tanktop dan ransel 40 kg mendaki puncak Semeru.”
Badan pegal, mimpi tentang perempuan masa lalu, kepala pusing, AC mobil yang rusak, program tv tentang perjalanan sejarah Bimbo. Tidak perlu kata-kata analisis. Biarkan wajah itu terbayang, musik akan mengalun dengan sendirinya.

Comments: Post a Comment

This page is powered by Blogger. Isn't yours?