html> SANG PENYIAR <$BlogRSDURL$>

Wednesday, June 01, 2005

MEME
Pernah dengar kata Meme ? Kalau belum pernah, jangan kuatir, Aryo pun tidak pernah mendengar kata Meme sampai akhirnya membaca buku Virus Akalbudi. Meme pengertiannya adalah segala penggandaan ide. Manusia menyebarkan dirinya lewat gen-gen. Terjadi penggandaan gen hingga jadi kita seperti sekarang ini. Bisa jadi --berdasarkan penelitian biomedis-- manusia yang sekarang ini berasal dari satu gen tunggal yang diperkirakan hidup sekitar 150.000 tahun lalu. Kira-kira di masa itulah Adam-Hawa hidup kalau kita mau mencocokkan kitab suci dan sains. Gen melakukan penggandaan diri, begitu juga meme. Contohnya? Keberadaan Tuhan. Ide bahwa di alam semesta yang begitu luas ini ada Tuhan –tidak bisa dimungkiri—adalah sebuah meme. Lepas dari kenyataan sekarang banyak orang ateis, meme tentang keberadaan Tuhan hidup dalam sekian milyar manusia dalam sekian generasi (Karen Armstrong menulis tentang sejarah Tuhan).
Bahkan ada beberapa contoh meme yang tampak nyata-nyata berasal dari jaman ribuan tahun lalu tapi masih hidup sampai sekarang meski tidak sesuai lagi dengan situasi kita. Contoh: rasa takut pada macan. Di jaman batu, manusia berburu. Dari pengalaman mereka membuktikan bahwa macan berbahaya. Macan bisa mengancam keselamatan mereka. Tapi kita di jaman modern tetap takut pada macan meski kita sama sekali tidak pernah bersentuhan dengan macan atau sama sekali belum mendengar cerita mengenai keganasan macan. Sehingga, sebagian dari rasa takut kita adalah meme yang merupakan peninggalan nenek moyang kita ribuan tahun lalu. Tapi, kabar baiknya, meme bisa diprogram.
Kita hidup dikeliling ribuan meme. Meme tentang hidup yang benar di masyarakat, meme tentang arti hiburan di televisi, meme tentang arti sukses, dan lain-lain. Menarik sekali tawaran buku Virus Akalbudi: jangan sekadar menjadi pengikut meme, tapi pencipta meme. Ciptakanlah meme-meme. Karena itu Aryo tertarik untuk menyebarkan meme bahwa mendengarkan radio punya andil yang cukup besar terhadap intelektualitas seseorang (dengan begitu, akan makin banyak yang mendengarkan siaran Aryo).

Comments: Post a Comment

This page is powered by Blogger. Isn't yours?