html> SANG PENYIAR <$BlogRSDURL$>

Thursday, June 23, 2005

IDOLA
Aryo kedatangan tamu. Seorang tukang masak. Dari caranya bicara, Aryo yakin si tukang masak ini punya pandangan positif dan sangat ingin maju. Dia mempunyai restoran eksklusif di bilangan Kemang. Menurut penuturannya, di restorannya ini sama sekali tidak ada menu. Lho ? Ya memang begitu. Tamu datang langsung disambutnya secara personal. Si Tukang Masak kemudian mengajaknya bicara santai. Sambil ngobrol, Si Tukang Masak mencatat kepribadian tamu sekaligus merancang menu untuk fine dining. Sebuah jamuan fine dining minimal terdiri dari 7 item. Satu orang tamu mempunyai satu menu spesial yang khusus untuk dia. Begitu dihidangkan, catatan resep masakan ini langsung dimusnahkan.
Mmm... Jadi pingin mencoba.
Si Tukang Masak cerita bahwa sebagai tukang masak dia mengidolakan Bondan Winarno. Menurut dia, Bondan Winarno sangat paham tentang dunia kuliner. Dia menaruh hormat yang mendalam pada Bondan. Oya ? Aryo juga mengagumi Bondan Winarno. Tapi untuk sisi yang berbeda.
Waktu SMA, Aryo sangat mengagumi Bondan. Di mata Aryo, Bondan adalah orang yang berhasil dalam banyak bidang. Berhasil sebagai cerpenis. Berhasil sebagai esais. Berhasil sebagai pebisnis. Dan, yang paling penting, berhasil sebagai turis :) Betapa kagumnya Aryo saat itu mendengar kisah Bondan bisa menghabiskan satu paspor dalam setahun karena kelewat seringnya bepergian ke luar negeri. Alangkah hebatnya.
Dan kini...
Aryo tetap menganggap Bondan Winarno sebagai orang hebat.
Si Tukang Masak yang mengidolakan Bondan Winarno menjadi orang hebat yang mempunyai restoran sendiri.
Aryo, yang notabene juga mengidolakan Bondan Winarno, hanya seorang penyiar radio yang punya bayaran 40 ribu per jam.
Tapi Aryo yakin....mengidolakan seseorang bukanlah pekerjaan sia-sia. Minimal, terbukti Aryo mampu menulis blog ini dalam waktu 3 menit sebagaimana Bondan Winarno mampu menulis cerpen dalam 10 menit :)

Comments: Post a Comment

This page is powered by Blogger. Isn't yours?