html> SANG PENYIAR <$BlogRSDURL$>

Tuesday, December 28, 2004

TSUNAMI
Untuk sementara kami tidak memikirkan hikmah apa di balik bencana Tsunami ini, ijinkan kami sibuk membantu saudara-saudara kami yang tertimpa bencana. Engkau pasti sudah tahu betapa memilukan kejadian di Aceh. Banda Aceh berubah jadi killing field yang mengiris hati. Bahkan sebuah pulau kecil berisi penduduk 1000-2000 jiwa mati tenggelam tanpa tersisa.

Untuk sementara kami tidak peduli pada orang-orang tertentu yang bicara seolah-olah musibah adalah hasil dari begitu banyak dosa. Alangkah bodoh orang-orang yang menyangka Engkau sangat kejam dan tidak berperikemanusiaan padahal Engkau sendiri yang mencipta manusia. Ijinkan kami tidak mempedulikan orang-orang yang berkoar atas nama agama itu. Saat ini kami terlalu sibuk mengumpulkan makanan, baju-baju dan menggalang uang dari segenap saudara-saudara kami yang kebetulan cukup kaya dan berada.

Untuk sementara ijinkan kami menangis. Bukan karena kami tidak ikhlas atas segala rahmat-Mu. Kami ingin menunjukkan bahwa kami manusia biasa. Kami bisa sedih ketika saudara kami terluka, kami bisa menangis saat saudara kami terkena musibah. Tangisan kami bukan protes kepada-Mu. Tangisan kami adalah pujian kepada-Mu karena memelihara hati kami yang peduli pada sesama saudara.

Comments: Post a Comment

This page is powered by Blogger. Isn't yours?