html> SANG PENYIAR <$BlogRSDURL$>

Tuesday, August 24, 2004

KERIUHAN TAK PENTING.
Sesuatu yang termasuk paling dibenci Aryo adalah larut dalam keriuhan yang tidak penting. Contohnya saat-saat ini. Begitu riuh polemik tentang film Buruan Cium Gue. Busyet deh. Riuhhhhh. Di milis, bisa dilihat beetapa orang berebutan beri pendapat. Bahkan saking semangatnya, ada yang beropini “f*** Aa Gym !".
Sebagai bagian dari sebuah media massa, Aryo harus mengikuti berita ini. Dan, harus ikut meramaikan. Hari ini dia mesti mewawancarai Aa Gym dan Raam Punjabi secara bersamaan. Tidak langsung bertemu muka sih, cuma lewat telepon. Meski begitu, Aryo tetap merasa tidak bersemangat !
Apa istimewanya sih masalah ini ? Sejak awal ketika mendapat undangan menghadiri launching film ini di Embassy, Aryo curiga ada yang tidak beres dengan idealisme orang-orang yang membuat film ini. Langsung terlihat dari judul. Buruan Cium Gue. Dari judul seperti itu, bisakah kita berharap ada sedikit idealisme (entah itu dalam sisi sinematografi atau penggarapan naskahnya) ? Aryo ragu, tapi dia tetap memaksakan hadir di Embassy. Sengaja dia datang sendirian. Dia tidak bertemu dengan Raam. Tidak ada Raam yang menyambut di depan sebagaimana layaknya peluncuran sebuah film Multivision. Dan, ketika di dalam, lagi-lagi ada keriuhan yang tidak penting. Perkenalan dengan para pemain Buruan Cium Gue, tapi filmnya sendiri tidak diputar. Setengah jam kemudian Aryo pulang dengan menggerutu “Siapa bilang orang tidak bisa menghakimi sebuah film jelek tanpa melihatnya lebih dulu” ? Aryo tidak pernah melihat Buruan Cium Gue, tapi dia yakin –seyakin-yakinnya—ini film luar biasa jelek.
Dan sekarang dia harus mewawancarai Aa Gym bukan dalam kerangka kualitas tapi tentang sebuah film yang “mendorong perzinahan”.
Aryo pun menyusun daftar pertanyaan untuk Aa Gym dan Raam Punjabi.

Untuk Aa Gym
1. Ketika seseorang melakukan zina, siapakah yang paling patut disalahkan ? Setan, film yang mempengaruhinya ataukah dirinya sendiri ?
2. Film harus disikapi seperti seperti apa ? Ditutup segala celah yang memungkinkan terjadinya kemungkaran ataukah membuka selebar-lebarnya bagi kemungkinan berkembangnya amar ma’ruf ? (ups, Aryo tersadar, kok jadi ikutan sok bahasa Arab nih).
3. Menurut Aa’, bisa nggak sih kita bikin cerita yang sangat menarik tanpa sama sekali memperlihatkan kemungkaran/kejahatan ?


Untuk Raam Punjabi
1. Secara bisnis, apakah profit akan jauh berkurang kalau kita menggunakan penulis yang bermutu ?
2. Pernah nggak sih anda punya impian bikin film yang membuat anda dikenang seumur hidup ?
3. Pernah nggak Anda membayangkan sebelum tidur bahwa anda telah menghasilkan puluhan ribu jam tayang yang telah diserap puluhan juta manusia dan kemudian tebersit bahwa yang anda hasilkan tak lebih sebagai sampah ? Saya tidak bilang karya anda sampah, cuma ingin tahu apakah anda pernah tebersit pikiran seperti itu ?

Aryo melihat jam. Masih kurang setengah jam lagi siaran dimulai. Ahhh, Aryo ingin segera lepas dari keriuhan tak penting ini.


Comments: Post a Comment

This page is powered by Blogger. Isn't yours?