html> SANG PENYIAR <$BlogRSDURL$>

Monday, May 10, 2004

CANTIK
Huruf C. Apa ya ? Cantik. Oke, kita bicara tentang “cantik”. Bukan suatu yang kebetulan jika di radio tempat Aryo bekerja terjadi peristiwa yang berkaitan dengan kata cantik. Ceritanya begini (tanpa bermaksud mencontek kata-kata yang biasa digunakan Caroline Zachrie di KISMIS):
Pagi sekitar jam 8. Suasana kantor masih belum terasa ramai. Hanya ada satpam dan seorang petugas pembersih. Pada saat itulah datang si perempuan ini. Cantik, tipe wajahnya mirip Jihan Fahira. Bentuk tubuhnya sangat ideal. Ia mengenakan gaun terusan yang cukup ketat. Sekilas orang pasti sudah bisa menduga bahwa perempua ini dari kalangan berduit. Ah, lipstiknya aja pasti mahal, pikir si satpam sambil menelan ludah. Pagi-pagi, belum sarapan, ketemu makhluk secantik ini sendirian yang sebelumnya dalam mimpi pun tak pernah muncul.
“Mmm….ibu mau bertemu siapa ?” tanya si satpam sesopan mungkin.
“Pak Aryo.”
“Sudah janji ?”
“Saya memang kepagian. Harusnya jam 9. Tapi nggak apa-apa. Saya tunggu saja.”
“Baik bu. Silakan tunggu. Mmm….ibu mau minum apa ?
Perempuan itu tidak langsung menjawab.
“Dingin atau panas ?” tanyanya lagi.
“Panas, teh boleh.”
“baik bu.”

Si pembersih lantai mengepel lantai pura-pura tidak mendengar. Tapi sesekali pandangannya melirik ke arah perempuan itu. Dan, ketika si perempuan duduk, si pembersih sengaja mengepel lantai di sekitar dia duduk. Lumayan, melihat lutut dan sebagian paha yang putih mulus.
“Ngapain ngepel di sini lagi ? Tadi kan udah.” usir si satpam pada si pembersih.
Dengan gondok si pembersih pergi kebelakang. Satpam menyusul ke belakang.
“Buatin teh buat ibu.” perintah si satpam.
“Buat aja sendiri !”
“Hei .”
“Situ yang nawarin minum, bikin aja sendiri.”
“Tapi ini kan tugas situ ?!”
“Enak aja. Saya cuma bertugas bersihin ruangan. Nggak ada hubungannya dengan bikin teh atau kopi.”

Dengan sebal, si satpam bikin teh sendiri dan menghidangkan pada perempuan itu.
“silakan bu.”
Perempuan itu hanya mengangguk. Tanpa senyum. Tapi itu sudah memuaskan si satpam. Satpam kembali duduk. Posisinya berhadapan dengan si perempuan itu. Ia mengeluarkan kotak cermin kecil dan membereskan dandanannya.

Si pembersih masuk lagi sambil membawa lap basah. Ia mengelap kaca yang ada di sebelah perempuan itu. Si satpam memandangi si pembersih dengan ekspesi seakan-akan takut tindakan si pembersih melukai si perempuan. Walhasil, setetes air terciprat dan mengenai pipi perempuan itu. Slowmotion: air memercik, meloncat dengan gerakan sangat lambat (kalau perlu 1000 frame dalam satu detik) mengenai pipi si perempuan itu.

Si pembersih terlonjak kaget. Si satpam tak kalah kaget, kekhawatiran bahwa sesuatu akan “melukai” perempuan itu benar-benar terjadi.
Si pembersih buru-buru menghampiri si perempuan.
“Ma –ma af…..”
Si satpam dengan gerakan cepat mencekal tangan si pembersih.
“Lu bego amat sih !”
Pada saat bersamaan Aryo memasuki ruangan.
“Ada apa ini ? tanya Aryo.
Si satpam dan si pembersih seketika diam. si perempuan berdiri. Kali ini ia tersenyum, ke arah Aryo.
“Selamat pagi pak Aryo.
(BERSAMBUNG)

Comments: Post a Comment

This page is powered by Blogger. Isn't yours?